Friday, February 25, 2011

Kesalahan Terbesar Pengguna Antivirus


Pada bulan November 2010 yang lalu, para ahli keamanan IT dari Avira telah melakukan survey keamanan konsumen untuk pengguna komputer di seluruh dunia.

Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa lebih dari 60% responden telah mencoba beberapa produk antivirus dalam waktu setahun. Selain itu, sebanyak 25% pengguna mengaku menonaktifkan perlindungan antivirus mereka. Hal ini dikarenakan mereka berpikir program itu akan memperlambat komputer.

Ukuran sampel dari survei keamanan konsumen adalah 9,091 dengan margin kesalahan antara 0,28% dan 1%. Pertanyaan-pertanyaan itu diajukan kepada 100 juta lebih pengguna Avira di seluruh dunia, yang berdasarkan survey internasional. Berikut adalah hasil dari survei keamanan Avira pada bulan November:

  • 62,84% - Telah mencoba berbagai produk keamanan dalam waktu satu tahun.
  • 25.15% - Menonaktifkan Software Anti virus karena saya merasa itu memperlambar komputer saya.
  • 12.01% - Tidak berpikir untuk menggunakan internat karena alasan keamaan.

“Hal ini tidak mengherankan bahwa konsumen mencoba lebih dari dua produk keamanan setiap tahun karena semua orang sedang mencoba untuk menemukan produk keamanan yang tepat yang dapat secara efektif menyeimbangkan perlindungan dan pemanfaatan komputer mereka" kata Sorin Mustaca, pakar keamanan data Avira.

Yang menakutkan dari survei ini adalah bahwa 25 persen dari responden mengaku menonaktifkan produk keamanan mereka karena mereka merasa bahwa itu mempengaruhi kinerja mesin. Itu bukan ide yang baik dikarenakan akan membiarkan komputer yang ada benar-benar terkena virus bahkan virus yang paling sederhana, dapat memungkinkan orang jahat memasukan virus tersebut ke dalam botnet yang digunakan untuk mendistribusikan malware dan phishing.

Ini adalah tanda yang jelas bagi setiap vendor yang peduli terhadap fitur keamanan Software agar tidak membebani kinerja sistem yang mungkin memiliki dampak yang besar . Pada akhirnya, ketika semuanya beralih ke keamanan software, lebih baik untuk meminimalkan perlindungan yang terjadi tanpa disadari daripada menggunakan proteksi keamana dengan adanya bunyi atau peringatan dimana kebanyakan pengguna menonaktifkan agar dapat menggunakan komputernya.

Dikutip dari http://chip.co.id